Masjid Nur Huda
Masjid berarti tempat beribadah. Akar kata dari
masjid adalah sajada dimana sajada berarti sujud atau tunduk.
Kata masjid sendiri berakar dari bahasa Aram. Kata masgid (m-s-g-d)
ditemukan dalam sebuah inskripsi dari abad ke 5 Sebelum Masehi. Kata masgid
(m-s-g-d) ini berarti "tiang suci" atau "tempat
sembahan".Kata masjid dalam bahasa
Inggris disebut mosque. Kata mosque ini berasal dari kata mezquita
dalam bahasa Spanyol. Dan kata mosque kemudian
menjadi populer dan dipakai dalam bahasa Inggris secara luas.
Masjid Nur huda merupakan
salah satu masjid yang beralamat di dusun kalimenur, Rt. 5 Rw. 3 Sukoreno,
Sentolo, Kulon Progo, Yogyakarta. Tepatnya di jalan Jogja-Wates Km. 21.
Tidaklah sulit untuk mencari masjid tersebut karena di tepi jalan sudah
terdapat papan nama masji Nur huda.
Papan
nama masjid Nur huda, identitas dari sebuah masjid
Masjid
Nur huda tampak dari samping
Halaman
masjid, tidaklah bagus namun dapat menampung setiap kegiatan di masjid
Halaman
dalam masjid, tempat kegiatan di masjid
Ruang
utama masjid Nur huda
Tampak
jalan di depan masjid
Suasana
masjid tampak pada malam hari
Masjid
dalam renovasi, meremajakan bangunan masjid
Seperti halnya masjid-masjid di Jawa, masjid
Nur huda juga mengambil arsitektur masjid zaman dahulu. Hal ini bisa di maklumi
karena masjid Nur huda sudah berdiri sejak beberapa tahun lalu yang secara
otomatis mengikuti model masjid zaman tersebut. Masjid Nurhunda bisa di bilang
masjid tertua di desa sukoreno. Model masjid kuno di Indonesia berasal dari
bangunan tradisional Jawa yang bernama pendopo (Dendapa). Istilah pendopo
berasal dari kata mandapa dalam bahasa Sangsekerta yang mengacu pada suatu
bagian dari kuil Hindu di India yang berbentuk persegi dan dibangtm langsung di
atas tanah. Di Indonesia, arsitektur mandapa tersebut dimodifikasi menjadi
sebuah ruang besar dan terbuka yang sering digunakan untuk menerima tamu yang
kemudian dinamakan pendopo. Denah pendopo yang bujur sangkar itulah yang
menjadi dugaan beberapa ahli sebagai model masjid-masjid tua di Indonesia.
Mengenai
atap yang bertingkat, rupanya dapat diwakili oleh bangunan Jawa lainnya, yang
disebut rumah joglo. Tipe atap rumah joglo ini menjadi benih Bari atap tumpang
pada masjid. Alasan estetika kemudian menjadikan bentuk atap rumah joglo pada
masjid memakai bentuk tingkat untuk mengimbangi ukuran ruangnya yang besar.
Masjid kauman Yogyakarta, merupakan contoh arsitektur masjid zaman dahulu
di Jawa
Kegiatan
silaturahim seusai sholat Idul Fitri sesama jamaah masjid
Demikian
sekilas tentang masjid NUR HUDA. Semoga dengan info ini semua orang bisa
mengenal masjid yang berada di desa saya, karena memakmurkan masjid merupakan
sebuah keharusan bagi setiap jama’ah sebuah masjid.