Minggu, 19 April 2015

Masjid Nur Huda



Masjid Nur Huda

            Masjid berarti tempat beribadah. Akar kata dari masjid adalah sajada dimana sajada berarti sujud atau tunduk. Kata masjid sendiri berakar dari bahasa Aram. Kata masgid (m-s-g-d) ditemukan dalam sebuah inskripsi dari abad ke 5 Sebelum Masehi. Kata masgid (m-s-g-d) ini berarti "tiang suci" atau "tempat sembahan".Kata masjid dalam bahasa Inggris disebut mosque. Kata mosque ini berasal dari kata mezquita dalam bahasa Spanyol. Dan kata mosque kemudian menjadi populer dan dipakai dalam bahasa Inggris secara luas.
            Masjid Nur huda merupakan salah satu masjid yang beralamat di dusun kalimenur, Rt. 5 Rw. 3 Sukoreno, Sentolo, Kulon Progo, Yogyakarta. Tepatnya di jalan Jogja-Wates Km. 21. Tidaklah sulit untuk mencari masjid tersebut karena di tepi jalan sudah terdapat papan nama masji Nur huda.

 
 
Papan nama masjid Nur huda, identitas dari sebuah masjid


Masjid Nur huda tampak dari samping

Halaman masjid, tidaklah bagus namun dapat menampung setiap kegiatan di masjid
Halaman dalam masjid, tempat kegiatan di masjid
Ruang utama masjid Nur huda
Tampak jalan di depan masjid
Suasana masjid tampak pada malam hari
Masjid dalam renovasi, meremajakan bangunan masjid
Seperti halnya masjid-masjid di Jawa, masjid Nur huda juga mengambil arsitektur masjid zaman dahulu. Hal ini bisa di maklumi karena masjid Nur huda sudah berdiri sejak beberapa tahun lalu yang secara otomatis mengikuti model masjid zaman tersebut. Masjid Nurhunda bisa di bilang masjid tertua di desa sukoreno. Model masjid kuno di Indonesia berasal dari bangunan tradisional Jawa yang bernama pendopo (Dendapa). Istilah pendopo berasal dari kata mandapa dalam bahasa Sangsekerta yang mengacu pada suatu bagian dari kuil Hindu di India yang berbentuk persegi dan dibangtm langsung di atas tanah. Di Indonesia, arsitektur mandapa tersebut dimodifikasi menjadi sebuah ruang besar dan terbuka yang sering digunakan untuk menerima tamu yang kemudian dinamakan pendopo. Denah pendopo yang bujur sangkar itulah yang menjadi dugaan beberapa ahli sebagai model masjid-masjid tua di Indonesia.
Mengenai atap yang bertingkat, rupanya dapat diwakili oleh bangunan Jawa lainnya, yang disebut rumah joglo. Tipe atap rumah joglo ini menjadi benih Bari atap tumpang pada masjid. Alasan estetika kemudian menjadikan bentuk atap rumah joglo pada masjid memakai bentuk tingkat untuk mengimbangi ukuran ruangnya yang besar.

https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRqmkyGLhyuJW2RuDoulGUfsY1on6B874E4AUDfxWRQ6RJzU0UJ
http://acityawara.com/artikel/8859Masjid_Gedhe_Kauman_Yogyakarta.jpg
Masjid kauman Yogyakarta, merupakan contoh arsitektur masjid zaman dahulu di Jawa
  
  


Kegiatan silaturahim seusai sholat Idul Fitri sesama jamaah masjid

Demikian sekilas tentang masjid NUR HUDA. Semoga dengan info ini semua orang bisa mengenal masjid yang berada di desa saya, karena memakmurkan masjid merupakan sebuah keharusan bagi setiap jama’ah sebuah masjid.